Resensi Kitab Tauhid (3)
Syaikh Ṣāliḥ Alusy Syaikh ḥafiẓahullāh, seorang menteri Urusan Agama Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Saudi Arabia menjelsakan bahwa orang yang memahami kitab ini berarti telah memahami mayoritas permasalahan dalam (disiplin ilmu) tauḥīd ulūhiyyah. Mengapa demikian? Hal ini karena penulis menjelaskan makna tauḥīd, keutamaannya, perincian tauḥīd ulūhiyyah dan menjelaskan pula faktor-faktor yang menjaga keabsahan tauḥīd seorang hamba, dan menyempurnakan tauḥīd seorang hamba.
Demikian pula menjelaskan tentang syirik besar maupun kecil, menjelaskan faktor yang mengurangi kesempurnaan tauḥīd, yang merusak dasar tauḥīdnya, dan menutup pintu dan jalan-jalan yang menghantarkan kepada syirik. Penulis juga menjelaskan tentang tauḥīd al-asmā` wa aṣ-ṣifāt, serta tauḥīd rubūbiyyah secara global.
Oleh karena itu, Syaikh Ṣāliḥ Alusy Syaikh ḥafiẓahullāh menyarankan agar kitab ini dipelajari di berbagai tempat, baik di masjid, rumah, maupun tempat kerja, tentunya dipilih waktu dan keadaan yang tepat. Kitāb Tauḥīd adalah kitab yang sangat besar manfaatnya, layak untuk dihafal, dipelajari, dan dipahami, demikian tutur beliau dalam kitab At-Tamhīd li Syarḥi Kitabit Tauḥīd.
Sebagian ulama menyerupakan Kitāb Tauḥīd ini dengan sebuah kitab yang palih ṣaḥih sesudah Al-Qur`ān, yaitu Ṣaḥiḥ Al-Bukhārī. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab At-Tamhīd li Syarḥi Kitabit Tauḥīd bahwa hal itu ditinjau dari sisi -secara umum- penyebutan setiap bab yang mengandung ayat dan hadis, dan keterangan sesudahnya adalah tafsir dari dalil yang dibawakan. Beliau pun juga membawakan penukilan ucapan ulama dari kalangan sahabat, tabi‘in atau para imam kaum muslimin dalam menjelaskan suatu pelajaran yang terdapat dalam bab tersebut, sebagaimana hal ini juga dilakukan oleh Imam Al-Bukhārī dalam kitab Ṣaḥihnya.
Syaikh Ṣāliḥ Alusy Syaikh ḥafiẓahullāh menjelaskan bahwa (Kitab ini adalah) kitab yang sangat berharga, ulama tauḥīd sepakat bahwa dalam (sejarah) Islam, belum pernah ditulis kitab yang semisal Kitāb Tauḥīd ini (yang) membahas materi tersebut (tauḥīd ulūhiyyah, pent.). Maka kitab ini adalah kitab yang tiada duanya dalam bidangnya (tauḥīd ulūhiyyah, pent.), belum pernah disusun tulisan (dengan metode penulisan) yang semisalnya.
Yang dimaksud belum pernah ada satu kitab pun yang mendahului penulisan Kitāb Tauḥīd oleh Syaikh Muḥammad At-Tamimī raḥimahullāh ini ditinjau dari sisi metodologi penulisan yang sistematis urutan bab-babnya dengan disertai dalil-dalil dan khusus membahas masalah tauḥīd ulūhiyyah secara terperinci.
Jadi, maksud pernyataan belum pernah ada satu kitab pun yang mendahului penulisan Kitāb Tauḥīd itu bukanlah ditinjau dari sisi materi dan disiliplin ilmu tauḥīd ulūhiyyah, karena materi tauḥīd ulūhiyyah adalah inti materi dakwah Rasulullah Ṣhallallahu ‘alaihi wa sallam,sehingga ulama sebelum beliaupun telah banyak menuliskan materi ini, seperti Kitāb Tauḥīd dalam Ṣaḥiḥ Al-Bukharī, Kitābul Īmān dalam Ṣahih Muslim yang terkandung di dalamnya penjelasan tentang tauḥīd, dan Kitāb Tauḥīd karya Ibnu Khuzaimah.
[bersambung]
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id
[serialposts]🔍 Doa Mustajab Di Hari Jumat, Akidah Artinya, Hadits Tentang Keindahan Alam, Bursamuslim, Jantung Al Quran
Artikel asli: https://muslim.or.id/28633-resensi-kitab-tauhid-3.html